KEMENTERIAN Perindustrian terus berupaya menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten sesuai kebutuhan dunia industri. Berbagai upaya strategis dijalankan unit-unit pendidikan vokasi Kemenperin yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, guna menyiapkan SDM yang siap kerja.
“SDM yang kompeten dan profesional akan menjadi kunci keberhasilan sektor industri. Hal ini sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo bahwa pembangunan nasional saat ini difokuskan pada pembangunan SDM berkualitas,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Arus Gunawan di Jakarta, Rabu (7/9).
Sebelum pandemi, jumlah tenaga kerja industri manufaktur pada tahun 2019 sebesar 19,2 juta orang. Angka ini berkurang sebesar 1,7 juta orang menjadi 17,5 juta orang di tahun 2020. Per Februari 2022, jumlahnya mulai bertambah menjadi 18,6 juta orang. Dengan demikian, telah terjadi pemulihan sektor industri di lini ketenagakerjaan.
Salah satu inisiatif yang diterapkan oleh BPSDMI Kemenperin adalah membentuk Corporate University. Tujuannya agar memberikan kesempatan kepada SDM untuk menambah value pengetahuan dan keterampilan, yang selanjutnya mereka akan berkontribusi untuk organisasi melalui inovasi, efisiensi, dan produktivitas.
“BPSDMI CorpU menjadi salah satu cara dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas kelembagaan satuan kerja di lingkungan BPSDMI Kemenperin. Setelah diluncurkan sejak 9 Desember 2021 lalu, BPSDMI beserta satuan-satuan kerja di lingkungannya gencar melakukan sosialisasi kepada seluruh pegawai Corporate University,” ungkap Kepala BPSDMI.
Arus menegaskan, pihaknya fokus untuk mengoptimalkan pengelolaan unit pendidikan sesuai kebijakan pengembangan SDM industri yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 1009 Tahun 2021 tentang Pengembangan Vokasi Industri Bertaraf Global Menuju Corporate University BPSDMI Kemenperin. “Kami terus aktif melakukan sosialisasi, termasuk yang telah dilakukan beberapa waktu lalu di Politeknik APP Jakarta, salah satu unit pendidikan vokasi milik Kemenperin,” tuturnya.
Politeknik APP Jakarta memiliki tiga program studi, yakni Manajemen Logistik Industri Elektronika (MLIE), Perdagangan Internasional wilayah ASEAN dan RRT (PIWAR), dan Manajemen Pemasaran Industri Elektronika (MPIE). Politeknik APP Jakarta telah menerapkan ISO 21001:2018 Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan yang selaras dengan Sistem Akreditasi BAN PT.
“Untuk menciptakan dosen yang memiliki kualitas pengetahuan dan keterampilan yang tinggi berdasarkan BPSDMI CorpU, Politeknik APP Jakarta telah melaksanakan berbagai pelatihan yang sesuai dengan tantangan di era ini, mulai dari pelatihan video, infografis, virtual tour, media sosial, android game development, animasi, multimedia lanjutan, hingga penerapan dan pengembangan desain kurikulum berbasis kompetensi untuk pelatihan lndustri 4.0,” papar Kepala Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI) BPSDMI Restu Yuni Widayati.
Politeknik APP Jakarta juga telah menjalin kemitraan dengan 37 perusahaan dan institusi terkemuka, beberapa di antaranya adalah PT Pegadaian, PT Petrokimia Gresik, PT KAI, BRI, dan BNI. Kerja sama dilakukan antara lain untuk program magang hingga penempatan kerja setelah lulus.
Lebih lanjut, agar semua pegawai Politeknik APP Jakarta memiliki visi yang selaras dalam menerapkan Corporate University, seluruh ASN politeknik tersebut menandatangani komitmen bersama untuk membangun Corporate University di lingkungan Politeknik APP Jakarta.
“Dengan sosialisasi kebijakan ini dan tantangan eksternal yang terus ada, saya berharap Corpu BPSDMI ini menjadi sarana belajar dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh SDM kami agar penyelenggaraan pendidikan vokasi di Indonesia, semakin baik. Saya menyampaikan apresiasi atas upaya berbenah diri dari Politeknik APP Jakarta,” pungkas Arus.(*ls/Ind/Ded)