PERKEMBANGAN industri 4.0 yang semakin pesat di kancah global membuat Indonesia harus berupaya aktif untuk mengakselerasi transformasi digital di sektor manufaktur. Apalagi, Pemerintah Indonesia telah menyiapkan peta jalan Making Indonesia 4.0, yang tujuan utamanya antara lain meningkatkan daya saing industri manufaktur nasional hingga tingkat internasional.
“Sebagai salah satu langkah nyata untuk mewujudkan sasaran roadmap Making Indonesia 4.0 tersebut, Kementerian Perindustrian telah membangun Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0) dalam rangka memepercepat pengembangan dan implementasi industri 4.0 di Indonesia,” kata kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian, Arus Gunawan di Jakarta, Senin (29/8).
Menurut Kepala BPSDMI, PIDI 4.0 didirikan sebagai solusi satu atap penerapan industri 4.0 di Indonesia, yang sekaligus menjadi Jendela Indonesia 4.0 pada dunia. “PIDI 4.0 juga untuk penyiapan sumber daya manusia yang kompeten di bidang industri 4.0,” tuturnya.
Beberapa waktu lalu, pada acara Indonesia 4.0 Conference & Expo tahun 2022 di Jakarta, PIDI 4.0 turut berpartisipasi dengan menampilkan showcase beberapa mitra PIDI 4.0, yakni Rexroth, TÜV Rheinland, AWASIN, dan Widya Robotics.
Direktur PIDI 4.0 sekaligus Kepala Pusdiklat SDM Industri BPSDMI Kemenperin, Tirta Wisnu Permana menyampaikan, sektor manufaktur di Indonesia selalu berkembang seiring dengan transformasi digital.
“Untuk mempercepat transformasi industri 4.0 di Indonesia, diharapkan seluruh pemangku kepentingan berpartisipasi dan berkontribusi secara aktif melalui PIDI 4.0,” paparnya.
Wisnu menjelaskan, PIDI 4.0 memiliki lima pilar atau layanan utama. Pertama, Showcase Center, untuk meningkatkan kesadaran tentang industri 4.0 dan menyajikan pengalaman real bagaimana industri 4.0 di implementasikan dalam lini produksi. Kedua, Capability Center, sebagai pusat pelatihan untuk meningkatkan keahlian tenaga kerja industri dan aparatur sipil negara (ASN). Ketiga, Ecosystem for Industry 4.0, sebagai tempat kolaborasi pengembangan implementasi industri 4.0. Keempat, Delivery Center, sebagai tempat pendampingan industri dalam bertransformasi menuju industri 4.0.
“Yang kelima adalah Engineering and AI Center, yang membantu permasalahan industri dengan teknologi rekayasa dan kecerdasan buatan,” imbuh Wisnu.
Kehadiran PIDI 4.0 dalam ajang Indonesia 4.0 Conference & Expo tahun 2022 juga diharapkan dapat memperkokoh eksistensi PIDI 4.0 baik di dalam maupun luar negeri, serta membuka peluang kerja sama untuk bersama memajukan industri 4.0.
“Sebelumnya, PIDI 4.0 menjadi salah satu tujuan visitasi Sherpa G20 yang akan dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 2021. Dalam kesempatan ini, PIDI 4.0 berupaya menunjukkan komitmennya dalam mempercepat implementasi revolusi industri 4.0,” ungkap Wisnu.
Tiga fokus utama yang ditampilkan dalam visitasi Sherpa G20 adalah digitalisasi industri, green industry, dan inclusive economy.
Presiden Federasi Jerman, Frank Walter Steinmeier sempat mengunjungi PIDI 4.0 pada 16 Juni 2022 lalu. Dalam kunjungan tersebut, diadakan pertemuan bisnis yang bertajuk “German-Indonesia Business Round Table” yang diikuti Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mendampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama delegasi Jerman.
“Sampai dengan saat ini, PIDI 4.0 telah memiliki 30 mitra yang terdiri dari 26 perusahaan dan empat institusi pendidikan. Dengan Mitra Industri yang sudah bergabung ini, diharapkan PIDI 4.0 dapat terus mempercepat transformasi digital di sektor industri, sebagaimana tagline PIDI 4.0, yaitu Accelerate Your Transformation,” pungkas Wisnu.(*ls/Ind/Ded)