TIMBUNAN beras diduga bantuan sosial (bansos) ditemukan di kawasan Kampung Serab, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat. Beras ditemukan salah seorang warga bernama Rudi Samin di sebuah lahan dalam jumlah yang tidak sedikit.
Tim Bantuan dan Subsidi Tepat Sasaran (Bansub) dari Kedeputian Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) langsung bergerak cepat turun ke lapangan untuk menelusuri ihwal penimbunan beras di Kota Depok, Senin (1/8).
Tim Bansub langsung berkoordinasi dengan pihak terkait dari Kementerian Sosial (Kemensos), Dinas Sosial Kota Depok, dan Polres Metro Kota Depok.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK Andie Megantara menerangkan bahwa penelusuran dilakukan sebagaimana arahan dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy untuk mengklarifikasi kasus yang ramai di tengah masyarakat.
“Penelusuran ini merupakan tindak lanjut kami sesuai arahan dari Bapak Menko PMK untuk memastikan kejelasan kasus yang ada,” ujar Andie dalam rilisnya, Selasa (2/8).
Lebih lanjut, Andie menerangkan beberapa hal yang telah didapat dari hasil koordinasi. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Polres Metro Kota Depok, ditemukan timbunan beras bermerek “Beras Kita”.
Timbunan tersebut diduga merupakan beras Bantuan Presiden (Banpres) yang diberikan pada saat pandemi 2020–dalam hal ini disalurkan Bulog melalui transporter JNE dengan kemasan 20 kg dan 5 kg.
“Didapat keterangan bahwa jumlah beras diperkirakan kurang lebih 1 ton yang kondisinya pada saat ditimbun sudah tidak layak konsumsi karena beras rusak dalam perjalanan menuju ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM),” tuturnya.
Kemudian, Andie menerangkan, dari koordinasi tim Bansub Kemenko PMK dengan Polres Kota Depok dan pihak transporter JNE, didapatkan informasi pihak JNE mengakui beras tersebut memang benar Banpres 2020 yang kondisinya pada saat ditimbun sudah tidak layak konsumsi karena beras rusak dalam perjalanan menuju penyaluran ke KPM.
“Beras yang ditemukan tersebut kemungkinan berasal dari penyaluran Banpres Tahap 2 dan 4 2020. Diketahui, pada 2020, pemerintah membagikan Bantuan Presiden berupa beras 25 kg pada tahap 2 dan 4 untuk 1,9 juta KPM di wilayah Jabotabek,” jelas Andie.
Lebih lanjut, dari koordinasi, didapatkan informasi bahwa terhadap rusaknya beras tersebut, tidak mengganggu proses penyaluran. Seluruh KPM telah menerima beras dengan kualitas layak tepat waktu.
Sebelumnya, pihak JNE telah mengganti beras rusak dengan beras yang baru dengan kualitas sama untuk kemudian disalurkan pada KPM. Sementara itu, beras yang tidak layak salur tersebut ditimbun atau dikubur.
Namun, Andie menegaskan bahwa pihak Kemenko PMK akan terus mengawal kasus ini sampai tuntas dan ditemukan titik terangnya.
“Sampai saat ini juga tim Kemenko PMK masih terus melakukan klarifikasi antara Polres Metro Depok dengan Kemensos dan JNE,” ucapnya.(*ls/Jur/Pmk/Ded)
Asking questions are genuinely nice thing if you are
not understanding something totally, except this piece of
writing presents pleasant understanding even.
I just like the valuable info you supply in your articles.
I’ll bookmark your weblog and test once more here frequently.
I am somewhat sure I will be told lots of new
stuff proper right here! Best of luck for the following!
Hello there! Would you mind if I share your blog with my myspace group?
There’s a lot of folks that I think would really enjoy your content.
Please let me know. Thank you