Jam tangan kayu Yolby merupakan buah karya seorang pria bernama Siswanto. Yolby sendiri berasal dari singkatan nama kedua anaknya, Yolanda dan Deby. Proses pembuatan jam ini dikerjakan sendiri di rumahnya yang terletak di Jalan Garuda, Gg. Merak 1 No.34 Pinang Jaya, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung.
Ditemui siang hari pada Kamis (4/3), pria kelahiran 1981 ini menjelaskan proses pembuatan jam tangan unik ini. Semua tahap-tahap ia kerjakan sendiri dengan memanfaatkan bahan baku dari limbah kayu mebel yang langsung didatangkan dari Pulau Jawa.
“Awal untuk pembuatan jam tangan ini, awalnya melakukan pemotongan kayu, pembentukan design jamnya. Setelah dirakit, barulah finishing untuk dijadikan jam seperti ini,” ujar Siswanto dengan antusias.
Uniknya, selain membuat jam tangan dari kayu, pria yang akrab disapa Sis ini juga membuat sepeda yang rangkanya berasal dari bambu.
“Setelah saya melakukan pengembangan-pengembangan, ya bisa buat sepeda bambu ini, ya dari youtube. Juga autodidak. Tanpa ada gurunya, meski baru dalam hal pembuatan sepeda bambu,” ungkap Siswanto.
Siswanto menjelaskan bahwa sudah hampir 4 tahun lebih menjalankan bisnis ini. Sejak tergabung dalam media sosial komunitas pengerajin kayu, semangatnya semakin tinggi. Dari sanalah ia mendapat sumber bahan baku, juga reseller.
Harga yang dibanderol untuk satu buah jam tangan, Rp250 ribu. Itu sudah termasuk free design dan garansi mesin selama 6 bulan
Siswanto memasarkan hasil karyanya lewat media sosial dan beberapa marketplace, seperti bukalapak, shopee, dan tokopedia. Dan uniknya, semua akun jualanya diberi nama yang sama yaitu “Jam Tangan Kayu Yolby”. Pesanan datang dari berbagai penjuru nusantara, terutama dari Jawa. Bahkan ada juga pesanan dari Singapura.
Selain memanfaatkan internet, ia juga melakukan kerjasama penjualan dengan galery di Masjid Al-Furqon dan juga Toko Buku Anugerah JW.
“Untuk harapan ke depan, untuk jam tangan kayu Yolby ini, mudah-mudahan bisa berkembang. Bisa sampai go Internasional juga. Bisa mempunyai galery sendiri. Dan yang pasti, saya juga ingin memberdayakan warga sekitar yang ingin belajar ataupun ingin bekerja sama. Untuk itu, saya sangat terbuka bagi siapapun yang ingin berkunjung kesini,” pungkasnya sembari mengakhiri obrolan siang itu.(Rid/E1)