MENTERI Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi memaparkan capaian diplomasi Indonesia pada 2022 dan prioritas diplomasi Indonesia di 2023.
“Setelah tahun lalu menjadi Presiden G20, tahun ini Indonesia menjadi Ketua ASEAN. Indonesia memimpin di tengah situasi global dan kawasan yang penuh tantangan. Leadership in a challenging world,” kata Menlu dalam Pernyataan Pers Tahunan Menlu (PPTM) di kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Rabu (11/1).
Retno mengatakan 2022 merupakan tahun yang penuh tantangan karena pandemi covid-19 belum berlalu dan pemulihan ekonomi masih tersendat.
“Di tengah upaya pemulihan, pecah perang di Ukraina. Lalu, terjadilah krisis pangan, energi, dan keuangan. Inflasi melonjak drastis, bahkan di beberapa negara mencapai rekor tertinggi dalam puluhan tahun,” jelas Retno.
Retno mengungkapkan rivalitas antarkekuatan besar semakin menajam sehingga memicu kekhawatiran terjadinya konflik terbuka yang dapat mengancam stabilitas dan perdamaian.
“Di 2023, situasi dunia diperkirakan masih akan penuh tantangan. Upaya pemulihan masih berjalan, perang masih berlanjut, krisis pangan dan energi masih menghantui, serta ancaman resesi kian nyata,” kata Retno.
Di tengah situasi tersebut, diplomasi Indonesia dituntut lincah dan adaptif untuk mengamankan kepentingan nasional.
“Diplomasi Indonesia juga terus bergerak untuk berkontribusi bagi dunia dan kawasan guna mengatasi berbagai tantangan,” pungkas Retno. (*/J1/Ded)
sleep meditation