Gajahlah Kebersihan Sukses Mengadakan Program Lampung Youth Marine Debris Summit 2.0 (LYMDS)

Pada 19-20 September dan 26-27 September yang lalu, Gajahlah Kebersihan mengadakan Program Lampung Youth Marine Debris Summit 2.0 (LYMDS). Tujuan utama kegiatan ini adalah mendukung adanya perubahan lingkungan berkelanjutan dengan pemberdayaan pemuda/i Lampung, serta memberikan solusi akan permasalahan lingkungan

LYMDS merupakan bagian dari #EcoPreneurship atau Kewirausahaan Lingkungan. Adapun, kegiatan yang diadakan, mencakup Edukasi Lingkungan, Edukasi Manajemen Bisnis, Mentoring dan SocioPrenuer, Inisiasi Ecoprenuership, Akses ke Grant, Exhibitation, dan Launching. Tema yang diangkat adalah Be An Ecopreneur for Sustainable Future. Diharapkan, kegiatan ini juga dapat memicu kerjasama berkelanjutan dari berbagai pihak.

Seiring dengan majunya zaman dan peningkatan pertumbuhan penduduk, Indonesia menempati peringkat lima besar dunia, dalam hal jumlah penduduk. Hal ini juga menjadikan Indonesia sebagai penghasil limbah atau sampah plastik terbanyak di lautan.

Dalam rilis yang dikeluarkannya, Gajahlah Kebersihan menyebutkan, pada 2019, Lampung menyumbang sampah sekitar 7.200 ton per hari. Termasuk penyumbang perubahan iklim yang mengakibatkan kenaikan temperatur bumi, atau yang biasa kita kenal dengan pemanasan global (global warming).

Jumlah di atas berbanding terbalik dengan adanya #EcoPreneurship atau kewirausahaan lingkungan, yang bisa dibilang sangat sedikit di Lampung.

Perkembangan teknologi telah membuat para pemuda/i bisa mengetahui kegiatan yang memungkinkan merubah pola hidup serta perubahan lingkungan yang berkelanjutan di sekitar mereka. Hal ini bisa sangat berdampak pada pengetahuan masyarakat luas tentang lingkungan berkelanjutan.

Gajahlah Kebersihan merupakan komunitas atau wadah yang menawarkan pendidikan tentang lingkungan berkelanjutan, khususnya mengenai isu sampah laut. Diinisiasi sejak tahun 2017, Gajahlah Kebersihan telah mengedukasi lebih dari 13.500 orang dalam tiga bulan pertamanya. Salah satu programnya adalah Lampung Youth Marine Debris Summit 2.0 (LYMDS), yang mendidik para pemuda/i Lampung untuk menjadi bagian dari #EcoPreneurship atau kewirausahaan lingkungan.

Selain itu, inisiatif ini juga bertujuan untuk membuka peran mereka dalam bidang bisnis, melalui pemanfaatan lingkungan sekitar serta konsep dari ecopreneur.  Pengolahan dan produksi material diupayakan untuk selalu ramah lingkungan. Tujuan melestarikan lingkungan melalui pengolahan produk ecopreneur, tidak hanya dalam makna hidup hijau dan mengurangi pemanasan global, namun juga untuk menghemat energi berkelanjutan. (rls/Ded)