YANTO (54), sudah hampir 10 tahun menjalankan usaha budidaya jamur tiram. Dia mengerjakan semua, di rumahnya yang terletak di Desa Sumber Jaya, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan. Setiap kali panen, Yanto menjual hasil usahanya ke pasar sekitar tempat dia tinggal, sepert Pasar Margadodi, Pasar Sumber Bakti, Pasar Sukamaju, Pasar Bergen dan Pasar Way Galih.
Saat ditemui Travel2Lampung, Sabtu (7/8), Yanto sedikit menjelaskan mengenai cara melakukan budidaya jamur tiram. Untuk media tanam, digunakan serbuk gergaji atau kayu-kayu lunak dan beberapa bahan lainnya. Diperlukan serbuk gergaji sebanyak 5 angkong, dedak 12 kg, kapur 5 kg dan jagung 1,5 kg dalam sekali campur.
Bahan tersebut diaduk sampai merata dan dilakukan fermentasi selama 3-4 hari. Setelah itu dikukus, baru kemudian di-baglog. Tahap selanjutnya, pengepresan lalu diikat. Sebelum diisi dengan bibit, media tanam tersebut masih perlu dikukus lagi sekitar 6 -7,5 jam. Jika sudah selesai, diangkat ke ruangan yang lebih dingin dan siap untuk pengisian bibit.
“Untuk mengisi bibit, 1 baglog kurang lebih 10-12 bibit. Kira-kira 5 minggu lebih akan menjadi berwarna putih. Dan, menunggu selama 20 hari untuk menjadi jamur-jamur kecil. Setelah 3 hari, jamur akan besar dan siap di panen,” kata Yanto.
Jamur hasil panen tersebut kemudian dibersihkan akar-akar, lalu dikemas dengan plastik 3 kg. Yanto membawanya ke pasar untuk dijual ke pedagang. Menurutnya, panen jamur dalam satu hari tidak stabil. Kadang mencapai 13 kg, tapi bisa juga malah hanya 5 kg.
“Di masa PPKM ini, penjualan jamur saat ini agak lambat. Namun bisa laku, yang biasanya pemasarannya cukup 2 orang saja, tapi ini harus cari orang lagi untuk menjualnya, supaya jamur ini habis. Ada juga yang dari pasar kembali, dan tidak habis,” ungkap Yanto. Dia berharap pandemi cepat selesai supaya usahanya lancar seperti semula.
Nah, buat Sobat Travel2Lampung yang ingin membeli jamur dari Pak Yanto, silahkan datang ke lokasi. Bisa juga menghubungi whatsapp di nomor 085267226836 atau telepon 085266710717.
Oke Guys, jangan lupa selalu update informasi seputar pariwisata dan UMKM Lampung dengan cara SUBSCRIBE Ch. Youtube: Travel2Lampung, ya. Dan ingat, selalu patuhi protokol kesehatan. Sampai jumpa……!(Cho/Ded/E1)