KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) sukses mengawal ekspor 1.000 lintah hidup (Hirudo medicinalis) ke Malaysia. Ekspor perdana komoditas ini dilakukan Sultan Lintah, usaha usaha kecil dan menengah (UKM) asal Bengkulu yang berhasil membangun pangsa pasar lintah dengan buyer dari Malaysia.
“Ini komoditas unik dan ternyata pasarnya ada. Tentu ekspor perdana ini menunjukkan potensi dan peluang Indonesia,” kata Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Bengkulu Sugeng Prayogo dalam keterangannya, Jumat (23/9).
Sebelum dikirim ke Negeri Jiran, Sugeng menyebut jajaran BKIPM Bengkulu telah menerbitkan sertifikat Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) hingga bisa diterima di Malaysia.
“Tentu kita lakukan pengecekan kualitas dan mutu produk sebelum dikirim agar tidak terjadi penolakan di negara tujuan. Alhamdulillah, lintah hidup sudah dikirim Rabu kemarin,” tuturnya.
Sugeng berharap ekspor ini menjadi langkah awal yang baik bagi Provinsi Bengkulu untuk dapat memasarkan produk-produk Bengkulu ke luar negeri. Ia pun mendorong agar pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan menjaga sekaligus meningkatkan ekspor tersebut.
“Langkah selanjutnya tentunya adalah bagaimana kita meningkatkan jumlah ekspor dan memperluas pasar,” sambungnya.
Sebagai informasi, ekspor ini terwujud dari hasil kerja keras dan sinergitas bersama Bea Cukai Bengkulu, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bengkulu, maskapai Garuda Indonesia dan Angkasa Pura II Bengkulu. Seremoni ekspor perdana lintah hidup dilaksanakan di kargo Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu.(*ls/Kkp/Jur/Ded)