KOMUNITAS Profesi Sales Indonesia (Komisi) Lampung mengadakan Ngobrol Santai (Ngobras) di Ria Cafe, Hotel Astoria, Jalan Raden Intan, Bandar Lampung, Rabu (25/8). Acara yang disiarkan secara langsung melalui Radio Mandala dimoderatori oleh Ketua Komisi Lampung, Aris Tarkus H. Gamay. Tema yang diangkat adalah dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terhadap usaha yang dijalankan oleh beberapa anggota Komisi Lampung.
Harry Hardianto yang merupakan Marketing Hotel Astoria, mengatakan tingkat hunian hotelnya sangat rendah. Apalagi saat dilakukan penyekatan pada Jalan Raden Intan. Padahal, Hotel Astoria berada di jalan utama Kota Bandar Lampung tersebut.
“Saat ini, kami belum bisa menerima tamu meeting. Sedangkan untuk pernikahan sudah bisa, tapi 25 persen (dari kapasitas). Kami hanya mengandalkan pendapatan dari kamar. Itu sangat berat sekali,” lanjut Harry.
Peserta lainnya, pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) bernama Edi Darmawansah mengaku mengalami penurunan omset. Ia mengurangi pengiriman produk usahanya berupa kopi bubuk, ke beberapa pusat oleh-oleh yang ada di Bandar Lampung.
“Event-event, kegiatan-kegiatan juga berkurang. Terutama yang berkaitan dengan kuliner,” tambah pria yang juga sering menjadi pembicara pada acara yang berkaitan dengan UMKM ini.
Tak jauh beda dengan yang dialami oleh Omry Simanjuntak. Pria yang memiliki ternak ayam kampung ini juga merasakan dampak dari PPKM. Pelanggannya dari kalangan penjual pecel lele atau ayam goreng banyak yang menutup usaha. Akibatnya, permintaan ayam kampung yang diterimanya turun. Selain itu, berkurangnya penyelengaraan berbagai acara seperti arisan, pernikahan, ulang tahun, dan lainnya, juga ikut menjadi penyebab.
Berbeda dengan Dicky Litamahuputty, seorang broker properti handal yang sudah lama berkecimpung di bisnisnya. Selama masa pandemi juga saat PPKM, penjualan yang telah dibukukannya tetap stabil. Salah satu upaya yang dia lakukan adalah dengan melakukan promosi di internet melalui adsense. Sedangkan, dengan medsos itu layaknya seperti mengisi kehadiran saja. Suatu pemberitahuan bahwa dia menjual properti.
“Marketing, ketika duduk di tempat, dia tidak akan pernah belajar. Dia tidak akan pernah tahu di luar seperti apa. Penempatan atau target konsumen di era digital ini, ngiklannya di adsense. Bukan hanya di media sosial dan market place,” tutur Bang Dicky, biasa dia disapa.
Begitu juga dengan Rizki Firdaus yang memiliki usaha perjalanan wisata. Di tengah kondisi PPKM ini dengan optimis membuka usaha baru yang bergerak di bidang kurir dan ekspedisi. Melalui Amariz Expedition Exprezz, ia menyediakan jasa pengiriman barang khusus wilayah Lampung. Dalam waktu dekat ini, Rizki bahkan sedang bersiap untuk melayani pengiriman ke seluruh wilayah Indonesia.(Ded/E1)
Excellent weblog right here! Additionally your web site a lot
up fast! What host are you the usage of? Can I
am getting your affiliate hyperlink on your host?
I wish my website loaded up as fast as yours lol