SAUNG Kringkrong merupakan nama sebuah tempat makan pinggir sawah di Pringsewu. Tempat ini memiliki konsep angkringan yang cocok untuk berbagai kalangan, terutama kaum milineal. Lokasinya terletak di Fajar Esuk. Tidak jauh dari pusat kota.
Pengelola Saung Kringkrong, Putri Risma Dewi mengatakan awalnya jumlah karyawannya hanya tiga orang saja. Seiring perkembangan, sekarang telah memiliki kurang lebih 13 karyawan yang siap melayani para konsumen.
“Kita baru buka tanggal 8 Oktober 2020 dan memiliki tema atau konsep angkringan. Kalau angkringan, kan hanya sepetak. Nah, kita membikin konsep yang lebih luas. Itu gimana yang bisa dibuat untuk nongkrong anak-anak muda,” kata Putri saat Travel2Lampung berkunjung pada akhir September lalu.
Lanjutnya, muncul inspirasi menggunakan nama Kring Krong dikarenakan banyak orang yang bermain sepeda di jalan depan saung. Saat mereka lewat, sering terdengar bunyi bel sepeda, “Kring krong kring krong”.
Saung yang buka setiap hari mulai pukul 10.00-22.00 WIB ini dapat menampung sekitar 100 orang. Suasananya sangat nyaman dan asri. Pengunjung akan disuguhi pemandangan sawah dan perbukitan.
Beragam menu kuliner tersedia, mulai dari makanan ringan sampai makanan berat. Tentunya dengan harga yang ramah dengan kantong anak muda, mulai dari Rp6.000-Rp28.000 saja.
Sedangkan, untuk fasilitas sudah ada parkiran kendaraan, mushola, aula, dan toilet bersih.
“Keunikan yang dimiliki dari saung ini, yaitu dari segi tempat. Tempat yang disediakan kebanyakan berasal dari kayu, bukan dari bahan-bahan material lainnya. Selain itu, keunikannya adalah suasana dan pemandangan yang hijau membuat para konsumen makin betah,” ujar wanita yang sering juga dipanggil Kak Pute.
Ia berharap, usaha kuliner yang dikelolanya semakin maju dan terus berkembang menjadi tempat tempat makan pinggir sawah favorit.
“Dan bisa lebih membuat konsumen lebih nyaman,” tutup Putri.
—
Reporter: Chory Sefrika/Revi Zeniva